Sabtu, 30 Maret 2013

ANALISIS ALAT KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL
DUA HALAMAN NOVEL PERAHU KERTAS
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Analisis Wacana Bahasa Indonesia
Yang dibina oleh bapak Drs. Bustanul Arifin, S.H, M.Hum


oleh:
Offering A


Eva Yuliawati                    (110211413064)
















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
    Maret 2013

NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI
Halaman 11-12
2.
PINDAH KE BANDUNG

Jakarta, Agustus 1999 ...
“Keenan mana, Ma?” tanya pria itu dengan gelisah. Badannya, yang tinggi dan masih tegap untuk umurnya yang memasuki kepala lima, hanya berbalutkan kaus putih polos dan celana olahraga. Langkah-langkah beratnya hilir mudik sedari tadi.
“Palingan juga masih tidur,” jawab istrinya santai. Konsentrasinya lebih terpusat pada dua gelas berisi kopi susu panas yang sedang ia aduk.
“Gimana, sih. Kok kayaknya kita yang lebih antusias menunggu pengumuman UMPTN daripada pesertanya sendiri,” dumel suaminya.
“Eh, itu, korannya datang!” seru istrinya ketika ia mendengar gesekan koran didepan pintu.
Seperti balap lari, mereka buru-buru ke pintu depan dan langsung membuka halaman tengah koran yang padat dengan barisan nama-nama.
“Ini namanya! Dia masuk!” istrinya berseru dengan suara tercekat sambil menunjuk satu nama.
    Antara percaya dan tidak, pria itu pun menyakinkan dirinya berkali-kali, bahwa memang cuma ada satu nama seperti itu: K E E N A N. 11) Tercetak jelas.
    “Kita bangunkan saja dia,” ujarnya tidak sabar.
“Ah, nggak usah. 14) Biar dia tidur sepuas-puasnya. 15) Kasihan Keenan, dari kemarin begadang terus,” istrinya menyergah dengan senyum mengembang, toh hari ini dia sudah membuat kita semua lega.”
Padahal Keenan sudah tahu apa yang terjadi. 16) Tidak mungkin menutup telinga dari suara apapun dari rumah semungil ini. 17) Sambil meringkuk dan memeluk lutut, Keenan menerawang di atas tempat tidur, bertanya-tanya pada dirinya sendiri: apakah ia salah karena tak merasakan kebahagiaan yang sama? Apakah ia puas atas kesuksesannya menyenangkan orang lain? Dan apakah ia cukup berduka atas pengkhianatannya pada diri sendiri.
Di depan kanvas, mata Keenan terpaku. 19) Mendapatkan lembar kosong itu sebagai jawaban pertanyaan hatinya.
===
Dua belokan dari rumah Kugy, ada sebuah kali. Meski berair cokelat, arus kali itu mengalir lancar dan tidak mampat seperti kebanyakan kali di kota Jakarta. Kugy menyadari sesuatu ketika baru pindah ke Jakarta, dimanapun ia tinggal, ia selalu menemukan air mengalir dekat rumahnya. Seolah-olah ada yang menginginkan agar kebiasaanya yang satu itu terus berjalan.
Kugy ingat betul bagaimana sejarah kebiasaan itu bermula. Waktu itu keluarganya masih tinggal di Ujungpandang. Rumah mereka yang berseberangan dengan laut membuat Kugy kecil banyak menghabiskan hari-harinya di pantai. Adalah Karel, abangnya yang paling besar, yang pertama kali memberi tahu bahwa zodiak Kugy adalah Aquarius.

•    ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL
1)“Keenan mana, Ma?” tanya pria itu dengan gelisah. 2) Badannya, yang tinggi dan masih tegap untuk umurnya yang memasuki kepala lima, hanya berbalutkan kaus putih polos dan celana olahraga. 3) Langkah-langkah beratnya hilir mudik sedari tadi.

Pada kalimat 1 terdapat unsur referensi endoforis karena pengacuan terhadap anteseden di dalam teks, kata “itu” pada kalimat pertama termasuk referensi endoforis karena mengacu ke antesenden pria yang lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina demonstrativa tunggal yaitu kata “itu”. Pada kalimat 2, pronomina enklitik -nya mengacu pada kata pria secara anafora. Pada kalimat 3, pronomina enklitik –nya masih mengacu pada kata pria secara anafora.
4) “Palingan juga masih tidur,” jawab istrinya santai. 5) Konsentrasinya lebih terpusat pada dua gelas berisi kopi susu panas yang sedang ia aduk.
6) “Gimana, sih, kok kayaknya kita yang lebih antusias menunggu pengumuman UMPTN daripada pesertanya sendiri,” dumel suaminya.
7) “Eh, itu, korannya datang!” seru istrinya ketika ia mendengar gesekan koran didepan pintu.

Pada kalimat 4, pronomina enklitik –nya masih mengacu pada kata pria, disini juga dapat diketahui bahwa pria itu adalah seorang suami. Pada kalimat 5, konsentrasinya pronomina enklitik –nya disini sudah bukan mengacu pada kata pria melainkan mengacu pada kata istri secara anafora dan referensi persona pertama “ia” juga mengacu pada kata istri. Pada kalimat 6 terdapat unsur referensi persona pertama “kita” yang mengacu pada pria (suami) dan istrinya, sedangkan pronomina enklitik –nya pada kata peserta disini mengacu pada seorang peserta UMPTN, pronomina enklitik –nya selanjutnya mengacu kembali pada pria secara anaforis. Pada kalimat 7 terdapat dua pronomina enklitik –nya, yang pertama mengacu pada koran secara anaforis dan yang kedua anteseden mengacu pada kepunyaan pria (suami).
8) Seperti balap lari, mereka buru-buru ke pintu depan dan langsung membuka halaman tengah koran yang padat dengan barisan nama-nama.
9) “Ini namanya! Dia masuk!” istrinya berseru dengan suara tercekat sambil menunjuk satu nama.
10) Antara percaya dan tidak, pria itu pun menyakinkan dirinya berkali-kali, bahwa memang cuma ada satu nama seperti itu: K E E N A N. 11) Tercetak jelas.
12) “Kita bangunkan saja dia,” ujarnya tidak sabar.

Pada kalimat 8 terdapat kata yang mempunyai referensi endofora mereka yang mengacu sesuatu (antesenden) yaitu pria (suami) dan istri. Pada kalimat 9 terdapat pronomina enklitik –nya yang mengacu pada peserta UMPTN dan juga terdapat referensi persona ketiga “dia” yang juga mengacu pada peserta UMPTN . Pada kalimat 10 terdapat unsur referensi endoforis karena pengacuan terhadap anteseden di dalam teks, kata “itu” pada kalimat pertama termasuk referensi endoforis karena mengacu ke antesenden pria yang lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina demonstrativa tunggal yaitu kata “itu”, pada kalimat ini juga dapat diketahui bahwa peserta UMPTN itu bernama Keenan. Pada kalimat 11 juga masih mengacu pada peserta UMPTN yang lolos masuk. Pada kalimat 12 terdapat anteseden yang mengacu pada Keenan, terdapat juga pronomina enklitik –nya yang mengacu pada pria (suami) secara anafora, terdapat juga referensi personal “kita” yang mengacu pada pria (suami) dan istri..
13) “Ah, nggak usah. 14) Biar dia tidur sepuas-puasnya. 15) Kasihan Keenan, dari kemarin begadang terus,” istrinya menyergah dengan senyum mengembang, toh hari ini dia sudah membuat kita semua lega.”
15) Padahal Keenan sudah tahu apa yang terjadi. 16) Tidak mungkin menutup telinga dari suara apapun dari rumah semungil ini. 17) Sambil meringkuk dan memeluk lutut, Keenan menerawang di atas tempat tidur, bertanya-tanya pada dirinya sendiri: apakah ia salah karena tak merasakan kebahagiaan yang sama? Apakah ia puas atas kesuksesannya menyenangkan orang lain? Dan apakah ia cukup berduka atas pengkhianatannya pada diri sendiri.
18) Di depan kanvas, mata Keenan terpaku. 19) Mendapatkan lembar kosong itu sebagai jawaban pertanyaan hatinya.

Pada kalimat 14 terdapat anteseden “dia” yang mengacu pada Keenan juga terdapat pronomina enklitik –nya  yang juga mengacu pada Keenan secara anaforis. Pada kalimat 15 terdapat pronomina enklitik –nya yang mengacu pada pria (suami), terdapat unsur referensi demonstrativa “ini” yang mengacu pada kata hari, dan juga terdapat unsur referensi personal “kita” yang mengacu pada pria (suami) dan istri. Pada kalimat 16 terdapat unsur referensi demonstrativa “ini” yang mengacu pada kata rumah yang mungil. Pada kalimat 17 terdapat anteseden “ia” yang mengacu pada Keenan, juga terdapat pronomina –nya yang mengacu pada Keenan secara anaforis. Pada kalimat 19 terdapat unsur referensi demonstrativa “itu” sebagai anteseden dalam teks yang mengacu pada kanvas secara anaforis.
20) Dua belokan dari rumah Kugy, ada sebuah kali. 21) Meski berair cokelat, arus kali itu mengalir lancar dan tidak mampat seperti kebanyakan kali di kota Jakarta. 22) Kugy menyadari sesuatu ketika baru pindah ke Jakarta, dimanapun ia tinggal, ia selalu menemukan air mengalir dekat rumahnya. 23) Seolah-olah ada yang menginginkan agar kebiasaanya yang satu itu terus berjalan.
24) Kugy ingat betul bagaimana sejarah kebiasaan itu bermula. 25) Waktu itu keluarganya masih tinggal di Ujungpandang. 26) Rumah mereka yang berseberangan dengan laut membuat Kugy kecil banyak menghabiskan hari-harinya di pantai. 26) Adalah Karel, abangnya yang paling besar, yang pertama kali memberi tahu bahwa zodiak Kugy adalah Aquarius.

Pada kalimat 21 terdapat unsur referensi demonstrativa “itu” yang mengacu pada kali. Pada kalimat 22 terdapat anteseden “ia” yang mengacu pada Kugy secara anaforis. Pada kalimat 23 terdapat pronomina enklitik –nya yang mengancu pada kebiasaan Kugy dan terdapat unsur referensi demonstrativa “itu” yang mengacu pada anteseden kebiasaan  Kugy secara anaforis.

•    ANALISI KOHESI LEKSIKAL
3) Langkah-langkah beratnya hilir mudik sedari tadi.
Pada kalimat 3 terdapat reiterasi kata “langkah” yang mengacu pada gerak pria, selain itu juga terdapat antonimi kata “hilir mudik” yang mengacu pada kata langkah yang berarti bolak-balik.
9) “Ini namanya! Dia masuk!” istrinya berseru dengan suara tercekat sambil menunjuk satu nama.
Pada kalimat 9 terdapat reiterasi dengan bentuk lain “dia” yang mengacu pada peserta UMPTN.
14) Biar dia tidur sepuas-puasnya. 15) Kasihan Keenan, dari kemarin begadang terus,” istrinya menyergah dengan senyum mengembang, toh hari ini dia sudah membuat kita semua lega.
Pada kalimat 14 dan 15 terdapat reiterasi dengan bentuk lain dari kata dia menjadi kata Keenan agar memperjelas siapa yang dimaksud.
17) Sambil meringkuk dan memeluk lutut, Keenan menerawang di atas tempat tidur, bertanya-tanya pada dirinya sendiri: apakah ia salah karena tak merasakan kebahagiaan yang sama? Apakah ia puas atas kesuksesannya menyenangkan orang lain? Dan apakah ia cukup berduka atas pengkhianatannya pada diri sendiri.
Pada kalimat 17 terdapat kata umum khusus yaitu “menerawang” yang berarti melihat menembus angan-angan. Pada kalimat 17 terdapat juga meronimi pada kata “diri sendiri” yang membuat katanyanya utuh.
21) Meski berair cokelat, arus kali itu mengalir lancar dan tidak mampat seperti kebanyakan kali di kota Jakarta.
Pada kalimat 21 terdapat sinonimi pada kata “lancar dan tidak mampat” yang mempunya arti mirip.

1 komentar:

  1. Sports Betting - Mapyro
    Bet https://sol.edu.kg/ the moneyline from 1:25 출장마사지 PM to 11:00 PM. See more. MapYO Sportsbook features live odds, live jancasino streaming, communitykhabar and casinosites.one detailed information.

    BalasHapus